Reading Main Idea

fotoku

Powered By Blogger

Jumat, 27 Februari 2009

Kosa Kata 2

Seri Pembelajaran Kosa Kata
Diposting oleh: kangsholeh
http://kangsholeh.blogspot.com


Tips Menguasai KOSA KATA (2)

Pembaca budiman, saya akan meneruskan tulisan pada bagian pertama yang membahas kata dan morfem. Morfem terbagi menjadi dua, bebas (free) dan terikat (bound). Pada bagian ini akan dijelaskan tentang kedua morfem tersebut. Dari keduanya akan muncul istilah akar kata (roots) dan imbuhan (affixes). Berikut penjelasannya.

Morfem bebas, sekali lagi karena sifatnya bebas, maka ia mampu berdiri sendiri dan mempunyai arti. Artinya, ia juga bisa menjadi akar kata dan dapat bergabung dengan morfem terikat seperti contoh di pembahasan pertama. Morfem yang bertindak sebagai dasar kata (the basis for words) biasanya disebut root atau bases. Misalnya, fortune, test, active, sad, wide, dll, sedangkan morfem seperti ir, ness, mis, inter, dan il, bukanlah akar kata, tapi imbuhan (affixes). Singkatnya, morfem bebas dapat disebut dasar kata, sedangkan morfem terikat dapat disebut imbuhan. Perhatikan contoh berikut:

FM  meaning  BM  new words  meaning
sad sedih -ness sadness kesedihan
wide luas -en widen melebarkan
fortune untung mis- misfortune kemalangan
test ujian -er tester penguji
courage keberanian en- -ment encouragement dorongan

Dalam bahasa Inggris dikenal ada dua jenis imbuhan. Imbuhan yang berada diawal kata disebut prefix, dan diakhir kata disebut suffixes. Perhatikan contoh prefixes berikut:

prefixes  asal  meaning
pre- Latin before, in advance (sebelum, sebelumnya)
inter- Latin between, among, together (antara)
mono- Yunani alone, one, single (sendiri)
mis- Latin wrong, ill, wrongly used (salah)
re- Latin back, again (kembali)
dis- Latin apart, not (selain, tidak)
non- Latin not /in atau un (tidak)
il-, ir-, im-, in-, Latin not (tidak)


Contoh dibawah ini adalah penggabungan imbuhan dasar kata sehingga membentuk kata baru

Prefixes  Roots  Suffixes  resultant combination  meaning
un- happy unhappy tidak bahagia
happy -ness unhappiness ketidakbahagiaan
happy -ly unhappily tak bahagia
certain uncertain ragu-ragu
certain -ty uncertainty ketidaktentuan
will -ing (ness) unwillingness ketidakmauan

dis- able disable mencacatkan
able -ty disability cacat
affect -ion disaffection ketidakpuasan
honest dishonest tidak jujur
honest -ty dishonesty ketidakjujuran agree -ment disagreement pertentangan
mis- conduct misconduct perbuatan jahat
behave misbehave berbuat jahat
lead -ing misleading yg menyesatkan
in- act -ty inactivity tidak aktif
act -ion inaction kelambanan
im- polite impolite tidak sopan
polite -ness impoliteness ketidaksopanan
il- logic -al illogical tidak masuk akal
ir- regular -ly irregularly yg tdk ditentukan
re- act -ion reaction reaksi
re- adjust -ment readjustment penyesuaian diri

Contoh di atas hanyalah sekedar menggambarkan bahwa banyak sekali perubahan dalam imbuhan baik diakhir maupun diawal. Jika Anda contoh lengkap dapat melihat di kamus.

Sekian pembahasan bagian 2 ini, mudah-mudahan dengan apa yang sudah saya jelaskan di atas, Anda menemukan cara baru untuk belajar bahasa Inggris dengan lebih mudah. Misalnya, dengan adanya uraian di atas, Anda akan mengetahui arti kata "to train" ketika digabung dengan imbuhan-imbuhan baik awalan maupun akhiran, karena kata "to train" akan berubah menjadi trainee, trainer, dll. Bagaimana pendapat Anda?

Tulisan saya di atas terinspirasi tulisannya dosen saya di Malang, namanya Bu Erly Wahyuni. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada beliau. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan makin memperkaya pemahaman kita terhadap bahasa Inggris.

Kosa Kata 3

Seri Pembelajaran Kosa Kata
Diposting oleh: kangsholeh
http://kangsholeh.blogspot.com
e-mail: kangsholeh@gmail.com


Tips Menguasai KOSA KATA (3)

Pembaca, marilah kita teruskan pembahasan cara menguasai kosa kata. Dalam bagian ketiga ini akan kita bahas tentang imbuhan yang mengubah kata dari dasar kata atau akar kata, nah perubahan kata itulah yang dimaksud imbuhan dasar kata atau istilah dalam bahasa Inggris derivational affixes. Awalan en- dan akhiran –ness adalah imbuhan (affixes) yang awalan disebut prefixes sedang yang akhiran disebut suffixes.

Yang kita bahas sekarang adalah perubahan imbuhan tersebut. Setidaknya ada 6 perubahan.
1. Perubahan kata kerja menjadi kata benda (verb  noun)
2. Perubahan kata sifat menjadi kata benda (adjective  noun)
3. Perubahan kata benda menjadi kata sifat (noun  adjective)
4. Perubahan kata kerja menjadi kata sifat (verb  adjective)
5. Perubahan kata sifat menjadi kata keterangan (adjective  adverb)
6. Perubahan kata benda dan kata sifat menjadi kata kerja (noun, adjective  verb)

Kira-kira bagaimana, sudah punya gambaran apa belum? Jangan-jangan nanti saya teruskan tambah tidak paham. Ya mudah-mudahan sudah mulai paham. Baiklah, mari kita kupas 6 poin perubahan di atas.

1. Perubahan kata kerja menjadi kata benda (verb  noun)
Cara mengubah kata kerja menjadi kata benda dengan menggunakan akhiran-akhiran (suffixes) berikut: -al, -ure, -y, -ment, -ance/ence, -ation, -sion, -tion/ion, -er/or-ar/-ent. Amati perubahan pada contoh berikut:

to arrive  sampai  arrive + -al  the arrival  kedatangan
to fail  gagal  fail + -ure  the failure  kegagalan
to agree  mengakui  agree + -ment  the agreement  persetujuan
to arm  tangan  arm + y  the army  tentara
to teach  mengajar  teach + er  the teacher  pengajar


2. Perubahan kata sifat menjadi kata benda (adjective  noun)

Contoh dibawah ini adalah akhiran yang mengubah dari kata sifat menjadi kata benda. Di antaranya –ness, -ity, -ism, dan -th

kind  macam  kind + -ness  the kindness  kebaikan
active  giat  active + -ity  the activity  kegiatan
ideal  teladan  ideal + -ism  the idealism  idealisme
deep  bagian yg dlm  deep + -th  the depth  kedalaman

Untuk pembahasan nomor 3 tunggu ya di bagian keempat. Masih keuseelll. Take a rest dulu.

Kamis, 19 Februari 2009

Kosa Kata 1

Seri Pembelajaran Kosa Kata
Diposting oleh: kangsholeh
http://kangsholeh.blogspot.com
e-mail: kangsholeh@gmail.com


Tips Menguasai KOSA KATA (1)

Ada cerita menarik ketika saya meminta mahasiswa saya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kediri untuk memberikan kritik, saran dan masukan sewaktu saya mengajar mereka. Permintaan ini biasanya saya lakukan ketika perkuliahan akan berakhir. Salah seorang mahasiswa berkomentar, awalnya basa-basi bahwa cara saya mengajar bagus, tapi lama-lama keluar sarannya, katanya saya tidak pernah memberikan kosa kata (vocabulary). "Pak, nanti kalau mengajar lagi jangan lupa kami diberi cara menguasai kosa kata ya." ujar mahasiswa tersebut.

Nah, ini dia. Bayangan saya sih, kalau orang senang dengan sesuatu, pasti akan mencari dengan sendirinya. Apalagi sebagai seorang mahasiswa, mestinya dia harus mencari dan mengerti kekurangan dia dalam belajar bahasa Inggris. Maksud saya, kalau dia merasa kesulitan menguasai kosa kata ya cari di kamus, beres kaaan. Ahh, sudahlah kita lupakan saja. Kita coba bahas pertanyaannya, bagaimana dapat menguasai kosa kata dalam bahasa Inggris.

Dalam belajar bahasa Inggris, kosa kata menempati posisi penting. Misalnya, pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa harus menguasai sekitar 500 kosa kata. Ketika masuk tingkat SMA, siswa harus menguasai sekitar 1. 500 kosa kata. Mengapa harus sebanyak itu? Hal ini sebagai standar bahwa ketika siswa dapat menguasainya, maka dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas akan dengan mudah diikutinya.

Sebagai pemula, minimal ada 2 bagian yang harus dikuasai dalam mempelajari kosa kata.
1. Kata dan Morfem (Word and Morpheme)
2. Imbuhan Dasar kata (Derivational Affixes)

Ternyata, untuk menguasai kosa kata, ribet ya harus menguasai ini itu. Ya, tapi mau bagaimana lagi. Ok, jangan menyerah (give up) dulu. Kita akan bahas satu persatu.
1. Kata dan Morfem (Word and Morpheme)

Ada banyak definisi tentang kata, salah satu di antaranya adalah salah satu unit bahasa yang tertulis, muncul di antara beberapa spasi (space) atau satu spasi dan garis pisah.

Perhatikan contoh berikut:
1. bukutulis
2. buku tulis
3. buku-tulis

Ketiga contoh di atas, secara tulisan memang betul, kata buku tulis bukanlah satu kata. Buku tulis merupakan gabungan dari buku dan tulis, sehingga tidak boleh digabung.

Definisi tentang morfem (morpheme) adalah bagian terkecil dari kata yang mengandung arti. Morfem terbentuk menjadi dua bagian, terikat dan bebas. Morfem yang berdiri sendiri seperti book, text, girl, happy, dinamakan morfem bebas. Kata book sebagai morfem bebas dengan sendirinya dia mempunyai arti buku, sedangkan morfem yang tidak dapat berdiri sendiri disebut morfem terikat. Seperti akhiran /-s/, /-ly/, im-/, /un-/. Morfem terikat ini tidak mempunyai arti, agar mempunyai arti maka harus terikat atau menggabung dengan kata lain.

Agar lebih jelas, amati Free Morpheme (FM) dan Bound Morpheme (BM) dalam contoh berikut.

words  FM  BM  meaning
trainer train -er pelatih
trainee train -ee yang dilatih
trainer train -ing latihan
dislike like -dis tidak menyunyukai unhappy happy un- tidak bahagia

Pembaca, Anda dapat mengamati perubahan dari kata (word) ke bentuk morfem bebas (free morpheme), lalu menjadi morfem terikat (bound morpheme). Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pembentukan arti (meaning). Contoh di atas memberikan pemahaman bagi kita bahwa ketika terjadi penggabungan antara kata dengan morfem maka kata tersebut berubah pula artinya. Bagaimana pendapat Anda?

Tulisan saya di atas terinspirasi tulisannya dosen saya di Malang, namanya Bu Erly Wahyuni. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada beliau. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan makin memperkaya pemahaman kita terhadap bahasa Inggris.